Pengikut

Khamis, 20 November 2014

Hukum menyebut Sayyidina Ketika Berselawat (Hasiah Al-bajuri) oleh



Fuqaha' Syafi'iyah berpendapat sunat menyebut sayyidina
ketika berselawat atas alasan penghormatan dan adab.
Imam Asnawi di dalam kitab Al-Muhimmaat mengemukakan
ucapan Syeikh Izzud-din bin Abdus-salam, dia berkata : “Pada
prinsipnya pembacaan selawat di dalam tasyahhud itu
hendaklah ditambah dengan lafaz “sayyidina”, demi mengikuti
adab dan menjalankan perintah. Atas yang pertama
hukumnya mustahab (sunat).
Dengan demikian di dalam membaca shalawat boleh bagi kita
mengucapkan “Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhammad”,
meskipun tidak ada pada lafazh-lafazh shalawat yang
diajarkan oleh Nabi (ash-Shalawat al Ma'tsurah) dengan
penambahan kata “Sayyid”. Karena menyusun dzikir tertentu
yang tidak ma'tsur boleh selama tidak bertentangan dengan
yang ma'tsur.
Sahabat ‘Umar ibn al-Khaththab dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim menambah lafazh talbiyah
dari yang sudah diajarkan oleh Rasulullah. Lafazh talbiyah
yang diajarkan oleh Nabi adalah:
ﻟَﺒَّﻴْﻚَ ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﻟَﺒَّﻴْﻚَ، ﻟَﺒَّﻴْﻚَ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻚَ ﻟَﺒَّﻴْﻚَ، ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻭَﺍﻟﻨِّﻌْﻤَﺔَ ﻟَﻚَ
ﻭَﺍﻟْﻤُﻠْﻚَ، ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻚَ Namun kemudian sabahat Umar ibn al-
Khaththab menambahkannya. Dalam bacaan beliau:
ﻟَﺒَّﻴْﻚَ ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﻟَﺒَّﻴْﻚَ ﻭَﺳَﻌْﺪَﻳْﻚَ ، ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮُ ﻓِﻲْ ﻳَﺪَﻳْﻚَ، ﻭَﺍﻟﺮَّﻏْﺒَﺎﺀُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ
ﻭَﺍﻟْﻌَﻤَﻞُDalil lainnya adalah dari sahabat ‘Abdullah ibn ‘Umar
bahwa beliau membuat kalimat tambahan pada Tasyahhud di
dalamnya shalatnya. Kalimat Tasyahhud dalam shalat yang
diajarkan Rasulullah adalah “Asyhadu An La Ilaha Illah, Wa
Asyhadu Anna Muhammad Rasulullah”. Namun kemudian
‘Abdullah ibn ‘Umar menambahkan Tasyahhud pertamanya
menjadi:
ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ Tambahan kalimat
“Wahdahu La Syarika Lah” sengaja diucapkan oleh beliau.
Bahkan tentang ini ‘Abdullah ibn ‘Umar berkata: “Wa Ana
Zidtuha...”. Artinya: “Saya sendiri yang menambahkan kalimat
“Wahdahu La Syarika Lah”. (HR Abu Dawud)
Dalam sebuah hadits shahih, Imam al-Bukhari meriwayatkan
dari sahabat Rifa'ah ibn Rafi', bahwa ia (Rifa'ah ibn Rafi’)
berkata: “Suatu hari kami shalat berjama'ah di belakang
Rasulullah. Ketika beliau mengangkat kepala setelah ruku'
beliau membaca: “Sami’allahu Liman Hamidah”, tiba-tiba
salah seorang makmum berkata:
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻭَﻟَﻚَ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﺣَﻤْﺪًﺍ ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻃَﻴِّﺒًﺎ ﻣُﺒَﺎﺭَﻛًﺎ ﻓِﻴْﻪِ
Setelah selesai shalat Rasulullah bertanya: “Siapakah tadi
yang mengatakan kalimat-kalimat itu?". Orang yang yang
dimaksud menjawab: “Saya Wahai Rasulullah...”. Lalu
Rasulullah berkata:
ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﺑِﻀْﻌَﺔً ﻭَﺛَﻼَﺛِﻴْﻦَ ﻣَﻠَﻜًﺎ ﻳَﺒْﺘَﺪِﺭُﻭْﻧَﻬَﺎ ﺃَﻳُّﻬُﻢْ ﻳَﻜْﺘُﺒُﻬَﺎ ﺃَﻭَّﻝَ “Aku melihat
lebih dari tiga puluh Malaikat berlomba untuk menjadi yang
pertama mencatatnya”.
al-Imam al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalani dalam kitab Fath al-
Bari, dalam menjelaskan hadits sahabat Rifa’ah ibn Rafi ini
menuliskan sebagai berikut: “Hadits ini adalah dalil yang
menunjukkan kepada beberapa perkara. Pertama;
Menunjukan kebolehan menyusun dzikir yang tidak ma'tsur di
dalam shalat selama tidak menyalahi yang ma'tsur. Dua;
Boleh mengeraskan suara dzikir selama tidak mengganggu
orang lain di dekatnya. Tiga; Bahwa orang yang bersin di
dalam shalat diperbolehkan baginya mengucapkan “al-
Hamdulillah” tanpa adanya hukum makruh” (Fath al-Bari, j. 2,
h. 287).
Dengan demikian boleh hukumnya dan tidak ada masalah
sama sekali di dalam bacaan shalawat menambahkan kata
“Sayyidina”, baik dibaca di luar shalat maupun di dalam
shalat. Karena tambahan kata “Sayyidina” ini adalah
tambahan yang sesuai dengan dasar syari’at, dan sama
sekali tidak bertentangan dengannya.
Asy-Syaikh al’Allamah Ibn Hajar al-Haitami dalam kitab al-
Minhaj al-Qawim, halaman 160, menuliskan sebagai berikut:
ﻭَﻻَ ﺑَﺄْﺱَ ﺑِﺰِﻳَﺎﺩَﺓِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻗَﺒْﻞَ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ، ﻭَﺧَﺒَﺮُ " ﻻَ ﺗُﺴَﻴِّﺪُﻭْﻧِﻲ ﻓِﻲْ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ "
ﺿَﻌِﻴْﻒٌ ﺑَﻞْ ﻻَ ﺃَﺻْﻞَ ﻟَﻪُ “Dan tidak mengapa menambahkan kata
“Sayyidina” sebelum Muhammad. Sedangkan hadits yang
berbunyi “La Tusyyiduni Fi ash-Shalat” adalah hadits dha'if
bahkan tidak memiliki dasar (hadits maudlu/palsu)”.
Di antara hal yang menunjukan bahwa hadits “La Tusayyiduni
Fi ash-Shalat” sebagai hadits palsu (Maudlu’) adalah karena
di dalam hadits ini terdapat kaedah kebahasaan yang salah
(al-Lahn). Artinya, terdapat kalimat yang ditinjau dari
gramatika bahasa Arab adalah sesuatu yang aneh dan asing.
Yaitu pada kata “Tusayyiduni”. Di dalam bahasa Arab, dasar
kata “Sayyid” adalah berasal dari kata “Saada, Yasuudu”,
bukan “Saada, Yasiidu”. Dengan demikian bentuk fi’il
Muta'addi (kata kerja yang membutuhkan kepada objek) dari
“Saada, Yasuudu” ini adalah “Sawwada, Yusawwidu”, dan
bukan “Sayyada, Yusayyidu”. Dengan demikian, -seandainya
hadits di atas benar adanya-, maka bukan dengan kata “La
Tasayyiduni”, tapi harus dengan kata “La Tusawwiduni”.
Inilah yang dimaksud dengan al-Lahn. Sudah barang tentu
Rasulullah tidak akan pernah mengucapkan al-Lahn semacam
ini, karena beliau adalah seorang Arab yang sangat fasih
(Afshah al-‘Arab).
Bahkan dalam pendapat sebagian ulama, mengucapkan kata
“Sayyidina” di depan nama Rasulullah, baik di dalam shalat
maupun di luar shalat lebih utama dari pada tidak
memakainya. Karena tambahan kata tersebut termasuk
penghormatan dan adab terhadap Rasulullah. Dan pendapat
ini dinilai sebagai pendapat mu’tamad.
Asy-Syaikh al-‘Allamah al-Bajuri dalam kitab Hasyiah al-Bajuri,
menuliskan sebagai berikut:
ﺍﻷﻭْﻟَﻰ ﺫِﻛْﺮُ ﺍﻟﺴِّﻴَﺎﺩَﺓِ ﻷَﻥّ ﺍﻷﻓْﻀَﻞَ ﺳُﻠُﻮْﻙُ ﺍﻷﺩَﺏِ، ﺧِﻼَﻓًﺎ ﻟِﻤَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻷﻭْﻟَﻰ
ﺗَﺮْﻙُ ﺍﻟﺴّﻴَﺎﺩَﺓِ ﺇﻗْﺘِﺼَﺎﺭًﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻮَﺍﺭِﺩِ، ﻭَﺍﻟﻤُﻌْﺘَﻤَﺪُ ﺍﻷﻭَّﻝُ، ﻭَﺣَﺪِﻳْﺚُ ﻻَ
ﺗُﺴَﻮِّﺩُﻭْﻧِﻲ ﻓِﻲ ﺻَﻼﺗِﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟﻮَﺍﻭِ ﻻَ ﺑِﺎﻟﻴَﺎﺀِ ﺑَﺎﻃِﻞٌ “Yang lebih utama
adalah mengucapkan kata “Sayyid”, karena yang lebih afdlal
adalah menjalankan adab. Hal ini berbeda dengan pendapat
orang yang mengatakan bahwa lebih utama meninggalkan
kata “Sayyid” dengan alasan mencukupkan di atas yang warid
saja. Dan pendapat mu’tamad adalah pendapat yang
pertama. Adapun hadits “La Tusawwiduni Fi Shalatikum”,
yang seharusnya dengan “waw” (Tusawwiduni) bukan dengan
“ya” (Tusayyiduni) adalah hadits yang batil” (Hasyiah al-
Bajuri, j. 1, h. 156).
Wallahu 'alam.
SukaSuka ·  · 

Rabu, 12 November 2014

IKLAN seminar SAKA SG. Biru 5/12/2014 jom kita kenali SAKA BAKA, PUSAKA dan PUAKA


Kalau penyakit yang disebabkan saka baka, nak ubatnya sangatlah susah, lagi kalau tak tau atau separuh tau. Perawat yang buat-buat tau pun ramai, kisah Yang ada Cuma tangkap masuk dalam botol kemudian buang ke laut. picit ibu jari kaki suruh keluar Atau Libas dengan Keris PU SAKA. silap-silap itu kerja PUAKA.

 Ingat Cerita TANAH KUBUR or wayang hot masa ini NASI TANGASss Menyeremkan. 

Kalau saka tu sekor boleh le Geratak... tapi kalau dah banyak macam semut or Anai tu kenalah hapuskan macam kita kena bunuh Ratu atau Puterinya nun jauh dalam sarangnya, tak leh tangkap satu-satu, kena sekaligus dan semua sekali terutama dirumah ibubapa dan adik beradik. Sepupu sepapat pun kena clearkan juga rumahnya Jadi sebab tu saka tak habis-habih!
 Macam penagih or ketagihan benda hayal tu, mereka sukar atau tak akan pulih sepenuhnya sekiranya tak dihapuskan sakanya, sebab orang kata  tahap dah jumpa Puteri, ini berat la kerjanya. jadi kalau nak pulihkan mereka, kena cari tukang ubat anti dadah (PUSAT PEMULIHAN) yang boleh buang saka sekali, baru jadi! sebab yang ganggu fikiran mereka supaya sentiasa runsing dan dapat pula komonikasi dengan benda tu.  saka lah yang dah mastautin dihatinya dan akal fikirannya. 

Bila ibubapa ada penyakit kronik kenser sakit jantung, darah tinggi dll. Doktor kata penyakit ini boleh mewaris kepada anak-anaknya.. ini pun akibat Saka.
Cuba kita bayangkan punyalah kita sorok berabis barang berharga, tersembunyi atau mangga kunci nala Besar tapi masih dijumpa dan Hilang. ini pun atas (kebinsuhu) bisikan SAKA. mudah saja buat jahat.

 Pencemaran Zuriat Keturunan Oleh Saka ini tidak kurang hebatnya mengakibatkan banyak Sintom yang menganggu Institusi kekeluargaan, anak tak dengar cakap, ditimpa penyakit pelbagai sakit ini, sakit itu. pun kemungkinan Faktor Saka baka.

lagi-lagi mereka yang dok amal ayat tertentu untuk isteri  atau suami, benda tu ikut sama time yang....  yang ...........  tu laaaaa. karang perangai kejin-jin tak pula... dah minum susuh lembu jadi kelembu-lembuan.

Laa gitu agaknya ceritanya….Abis, sapa boleh buang saka? Pakai apa? Jom ke Seminar Saka 5-7/12/2014  Di Sungai Biru Ranau Sabah Berminat Hubungi Cikgu Mazlan Atin 017 8147764 MD Ridzwan 014 6542858  (DAN no saya  0135444012 tapi hanya pada 30/11- 5/12/2014 )
SukaSuka ·  · 

Selasa, 11 November 2014

“SAKA EJEN PEROSAK AKIDAH,SYARIAT, AHLAK, ZURIAT, JASMANI….. SERTA CABANG AJARAN SESAT”



Motto Majlis Peralih Saka  Abjad Malaysia “SAKA EJEN  PEROSAK AKIDAH,SYARIAT, AHLAK, ZURIAT, JASMANI…..  SERTA CABANG AJARAN SESAT”


tak salah juga ilmiah baca blog ini Kalau penyakit yang disebabkan saka, nak ubatnya sangatlah susah lagi kalau tak tau atau separuh tau. Yang ada Cuma tangkap masuk dalam botol kemudian buang ke laut. Kalau saka tu sekor boleh le tapi kalau dah banyak macam semut tu kenalah hapuskan macam kita bunuh semut, tak leh tangkap satu-satu, kena sekaligus dan semua sekali terutama dirumah ibubapa dan adik beradik. Sepupu sepapat pun kena clearkan juga rumahnya! Jadi sebab tu saka tak habis-habih! Macam penagih tu, mereka tak akan pulih sepenuhnya sekiranya tak dihapuskan sakanya, jadi kalau nak pulihkan mereka, kena cari tukang ubat anti dadah yang boleh buang saka sekali, baru jadi! sebab yang ganggu fikiran mereka supaya sentiasa runsing ialah saka yang dah mastautin dihatinya. Laa gitu agaknya ceritanya….Abih, sapa boleh buang saka? Pakai apa 

SIHIR, SAKA & ALAM JIN( AZAZIL, IBLIS, JIN, HANTU ...

hantukiller.blogspot.com/2013/08/membunuh-saka.htm

Khamis, 6 November 2014

Melayu Bukan Pemuja Teks Al-Quran



Mereka yang bergelar Melayu itu bukan pemuja teks Al Quran! Melayu itu membaca Al Quran iaitu memahami isi kandungan Al-Quran termasuk makna dan makninya.
Melayu bukan membaca Al-Quran dengan sekadar sebutan (lafaz di mulut) sahaja, malahan sekali-kali tidak percaya teks atau sebutan ayat-ayat Al-Quran itu boleh memberi kesan.

Senario 1 - Contoh Syirik
Seorang sahabat yang melafazkan ayat kursi sebelum tidurnya dan tiadalah gangguan jin sepanjang waktu tidurnya. Suatu hari dia kepenatan kerana bermain badminton di waktu malam lalu lupa melafazkan ayat kursi. Maka tidurnya diganggu oleh jin yang mendatangi dan menindih dia. Dia bergelumang dengan jin tersebut dan akhirnya berjaya melepaskan diri setelah sahabatnya yang datang mengejutkannya. Lalu dia berkata, "Inilah akibatnya saya lupa melafazkan ayat kursi sebelum tidur.


Senario 2 - Contoh Syirik
Seorang pesara penjawat awam menghabiskan RM300,000 wang pencenya untuk membuka restoran masakan Melayu. Namun, sambutan orang ramai amat meleset walau sudah beroperasi hampir 2 tahun. Lalu dia didatangi oleh seorang ustaz yang juga anak saudaranya yang baru sahaja tamat pengajian Islam dari universiti luar negara menyarankan agar dia menyebut Ayat 1000 Dinar sebelum memulakan perniagaan. Dalam masa seminggu sahaja, restorannya dikunjungi ramai pelanggan yang memberikan jualan harian melebihi RM5,000. Lalu dia berkata, "Kalau lah aku mulakan lafaz Ayat 1000 Dinar ini sejak awal lagi kan bagus!"

Senario 3 - Contoh Syirik
Seorang pesakit yang sering diganggu makhluk halus di rumahnya sejak beberapa bulan mengambil keputusan untuk memainkan CD ayat-ayat ruqyah 24 jam dirumahnya. Sejak itu dia tidak lagi diganggu oleh makhluk halus.Tidak hanya terhenti di situ, dia juga mula memainkan CD tersebut di temat kerjanya kerana ayat-ayat ruqyah telah berjaya menghalau makhluk halus.

Senario 4 - Contoh Karamah
Arwah Tok Kenali didatangi orang kampung meminta tolong untuk memulihkan seorang magsa yang dirasuk makhluk halus. Lalu beliau mengarahkan pengadu agar membawa terompahnya ke sisi pesakit. Apabila diletakkan terompah itu, maka dengan serta merta pesakit sedar dan sembuh!

Senario 5- Contoh Karamah
Seorang sahabat nabi ingin meminjam pedang Saidina Ali ra kerana terpegun dengan pedang tersebut yang menyebabkan musuh terkencing apabila mendengar ia dikeluarkan dari sarungnya. Lalu berkata Saidina Ali ra, "Kamu hendak meminjam pedang atau tangan aku?" Maka sahut sabahat tadi, "Aku ingin meminjam pedangmu!". Tetapi bunyi pedang itu tidak dapat menakutkan musuh lagi. Lalu berkata Saidina Ali, "Andai kamu pinjam tangan aku, nescaya pedang itu dapat menundukkan musuh!

Selasa, 4 November 2014

IKLAN SEMINAR DAN PERALIH SAKA SABAH 2014



PROGREM SEMINAR DAN PERALIH SAKA SABAH Yang dirancang InsyahAllah Abjad Sabah Akan Cuba Jayakan.dan dijangka berlangsung 5hb -6hb Dec 2014. Bertampat Di SUNGAI BIRU LOHAN RANAU (lebih kurang 112 KM dari Kota Kinabalu Sabah atau lebih kurang 200KM dari Sandakan Sabah)
SukaSuka ·  · 




Kalau berminat Sila ADD di Facebook

DRAF ATUCARA MAJLIS



MAJLIS SEMINAR SAKA DAN ASAS URUT
PIMPINAN TUAN GURU USTAZ ZAINUDDIN BIN OSMAN

TEMPAT; SUNGAI BIRU LOHAN TARIKH 5  DEC 2014
PENDAFTARAN RM100.00.
KEMUDAHAN TAPAK PERKEMAHAN MAKAN DISEDIAKAN.
SYARAT PENYERTAAN AHLI ABJAD DAN AHLI BARU YANG BERUMUR 18 TAHUN KE ATAS

Atucara Majlis
8.00 pagi  pendaftaran, 
Taklimat Majlis Dan Seminar Saka
9.00-11.00 Seminar Saka
Solat Jumaat
2.30 -4.30 Slot Asas Jabat Urat 
Solat Asar Rehat
8.30-10.30 Malam Amali Jabat Urat
Majlis Ramah Mesra ( Peserta Peralih Saka dikehendaki membuat temuuji untuk pengesahan keperluan Rawatan untuk peralih saka)

“SAKA EJEN  PEROSAK AKIDAH,SYARIAT, AHLAK, ZURIAT, JASMANI…..  SERTA CABANG AJARAN SESAT”

ANJURAN ABJAD SABAH, WARGA MELAYU DAN JB14 JABATURAT & RAWAT

Jumaat, 24 Oktober 2014

JB14 JABATURUT DAN RAWAT



JB14 JABATURAT & RAWAT. Sebagai Salah satu Wadah Ahli ABJAD SABAH untuk bersosial dan bermesra dengan Masyarakat setempat Khasnya LOHAN dan Seluaruh Negara Amnya.
Keutamaan kepada PENGURUSAN Perawatan SAKA BAKA. dan Mungkin Ada Permis Jabat URAT untuk Amaliah Pengunjungnya
Walaupun Demikian SUKAD RANSUM lebih Kehadapan dalam Menyumbang Tenaga dalam kerja-kerja Terpenting dalam kemasyarakatan
SukaSuka · 

Khamis, 23 Oktober 2014

SIAPA SEBENARNYA PENDATANG?


SIAPA SEBENARNYA PENDATANG?
Isu lain pula selepas sehari dua menjadi anjing menyalak bukit. Pasal apa itu pendatang. Masih ada lagi orang bukan Melayu berkeras mendakwa kita pendatang juga seperti orang India dan Cina. Alasannya kerana ada orang Melayu yang nenek-moyangnya berasal dari Indonesia. Mereka masih berkeras dan buat2 tak dengar bila kita sebut dahulu tiada Malaysia dan Indonesia. Yang wujud adalah pelbagai kerajaan yang penduduknya sama bercakap Bahasa Melayu sebagai LINGUA FRANCA dan beragama Islam seperti Melaka, Johor, Aceh dan sebagainya tapi masih dalam LINGKUNGAN KEPULAUAN MELAYU. Mereka tidak mahu menerima bahawa penghijrahan orang Minang atau Aceh dari Pulau Sumatera mahupun Bugis dari Sulawesi ke Semenanjung samalah seperti orang Cina dari Canton berhijrah ke Shanghai, masing2 dalam lingkungan dunia peradaban masing2 maka bukanlah pendatang dalam erti katanya yang sebenar. Mana boleh disamakan dengan penghijrahan dari Canton ke Semenanjung? Tapi masih juga nak buat2 bodoh dan tak tahu.
Maka apa kata kita guna takrif pendatang itu sebagai mereka yang mendapat taraf kerakyatan di PERSEKUTUAN TANAH MELAYU SELEPAS KEMERDEKAAN 31 OGOS 1957? Itupun disebabkan British mengenakan syarat kepada para pemimpin Melayu agar memberikan kerakyatan kepada orang2 India dan Cina yang dibawa berbondong2 masuk ke Tanah Melayu, paling giat selepas Perjanjian Pangkor 1874? Apakah taraf kerakyatan orang2 India dan Cina ini sebelum 31 Ogos 1957 di kala orang2 Melayu semuanya diakui sebagai rakyat bagi kesultanan berdaulat masing2, baik Kedah, mahupun Selangor, Kelantan dan lain2nya? Kalau tak terbuang pun daripada India (merujuk pada taraf rendah sesetengah kasta yang di India sendiri pun tidak mahu dipandang orang) atau terbuang dari Cina (seperti berlaku selepas Pemberontakan Taiping 1850-1864 yang menyaksikan mereka yang tidak sebulu dinyah keluar oleh Dinasti Manchu), apakah taraf kerakyatan mereka ketika dibawa masuk beramai2 oleh British? Bukankah mereka dikira rakyat naungan King atau Queen of Britain? Bukankah disebabkan mereka itu dikira rakyat jajahan British maka Britain memberikan alasan layak campur tangan ke atas pentadbiran kerajaan2 di Tanah Melayu kerana kononnya mahu menjaga kebajikan mereka? Jadi salahkah kita mengatakan mereka adalah pendatang, diberi kerakyatan hanya selepas 31 Ogos 1957 di kala orang Melayu sudah lama menjadi rakyat kesultanan2 yang kemudian membentuk Persekutuan Tanah Melayu? Fikirkan..

Selasa, 14 Oktober 2014

SILAT untuk sukan dan rawatan kecederaan


DAH TIBA MASANYA... kaji SILAT untuk sukan dan rawatan kecederaan tertentu dan juga penyakit tertentu. Ilmu dari dunia persilatan luas. Kenapa hendak tolak dan kenapa hendak dipupuskan?
*Orang silat dan beladiri lain adalah golongan orang mahir. Orang mahir 'buat' kerja, orang akademi 'catat' pencapaian/hasilan.
BAGAIMANA di Malaysia ini, jika orang mahir buat dan catat pencapaian/hasilan.
InsyaAllah sukan akan meningkat dan kesihatan serta kecergasan turut terkawal.
- Azlan


il penuntut untuk menari depan pihak atasan!
*Harap seminar dan kursus ilmu-ilmu Melayu aktif tahun depan.
*Kajian dan membangunkan ilmu itu hingga berkedudukan setinggi-tingginya.
*Senaman, silat, urut, herba... mesti diangkat tanpa alasan lagi!
RUJUK: Sukan dan kesihatan/kecergasan membuktikan kegagalan.
- Azlan Ghanie

Isnin, 13 Oktober 2014

Melayu Itu Pribumi Asia Tenggara (copy paste)


Melayu Itu Pribumi Asia Tenggara





di atas nisan sejarah

ku tuliskan riwayat silamku

dengan darah peperangan






ku tuliskan riwayat silamku

dengan darah peperangan


biar hanyirnya membau perjuangan

biar badinya mengasap kebangkitan





Jika budayaku mati,bahasaku mati sekalipun,sejarahku tidak kan mati.Biar mati anak dan adat sekalipun,sejarahku tetap abadi.

Kepada para peminat sejarah Melayu,kepada anak-anak bangsa,anak watan marhaen yang hatinya putih suci yang hidupnya kais pagi makan pagi,kais petang malam bersyukur kepada Tuhan.

Kepada pewaris Bani Jawi dan nusantara ini,kepada pejuang-pejuang agama dan bangsa yang kuhormati,

Saya,Srikandi.. membuka bicara dengan seribu syahmura santun nan susila.

Warisan sejarah bangsa adalah entiti yang amat bernilai.Ia bukan sahaja menceritakan asal-usul kita,ia juga adalah identiti kita dan jika kita bercakap mengenai identiti,ia adalah petunjuk kepada tabiat bangsanya dan jatidirinya.Selama mana sesuatu bangsa itu berpegang pada identitinya,selama itulah ia dihargai dan diingati.Tiada siapa yang mahu mengkagumi sesuatu bangsa yang terhegeh-hegeh meniru warisan budaya bangsa lain...tiada nilai jatidiri dan tidak punya rasa bangga dengan apa yang ada.

Bangsa Melayu adalah pelayar yang gigih,dan inilah identiti yang dikenal oleh tamadun-tamadun purba pada masa dahulu.Sampan kecil mereka teroleng-oleng sehingga ke Madagaskar sehingga menubuhkan dinasti beraja Merina,memerintah seluruh kepulauan Madagaskar,menyatukan bangsa-bangsa Afrika di pulau itu di bawah raja-raja Merina.Mereka adalah bangsa yang berasal dari bangsa-bangsa pelaut dan kepulauan,yang membentuk kelompok bangsa dan bahasa yang dikenal sebagai Austronesia.

Orang Melayu dan raja-raja mereka adalah penguasa Selat Melaka sejak dari dahulu dan ini diakui oleh catatan-catatan Arab,Parsi,Imperial China dan conquistador-conquistador Eropah.

Sebab itu,bila saya bercakap tentang 'Tidak Melayu Hilang di Dunia',saya bercakap tentang bisnes maritim orang-orang Melayu yang menjangkau 1100 tahun Sebelum Masehi.Saya bercakap tentang survival dan dayatahan untuk memperjuangkan kewujudan.Walaupun dijajah beratus tahun,kita akhirnya masih punya tanahair dan masih mengekalkan institusi raja-raja kita,di mana institusi raja-raja kita adalah yang tertua di Asia Tenggara mengatasi Thailand dan Kemboja serta antara tertua di dunia!

Bila bercakap tentang institusi raja-raja yang tertua,saya bercakap tentang dayatahan mengekalkan tradisi kepimpinan dan hegemoni politik.Ketika seluruh dunia diserang demokrasi dan menyerah kalah,kita masih mengekalkan tradisi kepimpinan kita.Apabila tradisi raja kita kekal maka nama 'Srivijaya' juga kekal,sebagaimana yang terpahat dalam prasasti-prasasti,bukan sahaja di tempat kita,malah di India dan China malah sejauh kerajaan Abbasiah dan arkib di Vatican.Jika kerajaan-kerajaan purba di India memahatkan sejarah kita di dalam prasasti mereka,seperti Tanjore dan Nalanda serta dinasti-dinasti imperial China merekodkan nama kita di dalam manuskrip-manuskrip diraja mereka maka bisnes maritim kita adalah 'real'.Pengurusan pelabuhan kita adalah 'real'.Transaksi perdagangan kita adalah 'real'.Perniagaan borong kita adalah 'real'.Urusan tol dan cukai antara Timur dan Barat adalah 'real'.Kawalan trafik perkapalan antara India dan China adalah 'real'.

Bila bisnes maritim kita adalah 'real'.Srivijaya adalah 'real'.Melaka adalah 'real'.

Jika bisnes maritim kita adalah fiksyen,Selat Melaka adalah fiksyen,Singapura adalah fiksyen.Tetapi kita tahu,Singapura hari ini adalah negara maju hasil bisnes antarabangsa melalui kawalan trafik Selat Melaka.Jika Segenting Kra dijadikan terusan,kita akan lihat siapa yang akan jadi 'cacing di dalam mikrowave'.



Daku Katakan Kepada Mereka


Sebab itu apabila orang bertanya dari mana asal-usul orang Melayu?Daku katakan kepada mereka,

"Kami orang Melayu berasal dari bangsa besar Nusantara,para pelaut dan pelayar yang gagah.Bangsa besar Austronesia yang menjangkau dari Pasifik hingga ke Madagaskar,dari Sulawesi hingga ke Taiwan"

Jika orang Melayu tidak wujud,maka bahasanya juga tidak wujud.Mana mungkin bahasanya wujud tetapi pemilik bahasanya tidak wujud?Malah bahasa Melayu itu adalah lingua franca pada masa silam dan bahasa pemersatu pada masakini!

Bukan calang-calang,wahai tuan-tuan dan puan-puan.

Jika Melayu itu khayalan,maka saudara-saudaranya dari
Jawa,Sunda,Tonga,Hawaii,Banjar,Dayak,Maori dan selainnya itu juga tidak wujud!

Ingat kawan,Austronesia itu adalah antara kelompok bahasa utama dunia.

Maka inilah jawapan kepada pacal yang hina lagi yang mendengki tidak habis-habis itu.

Tidaklah patut kita menjadi bodoh dan sanggup dihina kerana kebodohan kita tidak mahu belajar asal-usul kita.Orang yang tidak mahu merasa penatnya belajar maka kelak akan merasa perihnya kebodohan.

Maka dengan ini,daku hadiahkan kepada kamu semua,anak-anak Malayu,pewaris Bani Jawi yang kuharap nanti sempat berjuang bersama Imam Mahadi dan Nabi Isa a.s di akhir zaman.

"Melayu Itu Pribumi Asia Tenggara"

Biar daku kukuhkan asal-usulmu,biar kamu dan kamu merasa megah dan bersemangat.Biar kamu menongkah arus dunia dengan kuat dan yakin  diri.

Daku membantumu disebabkan kamu dan kamu lembut dan lunak kepada agama Allah.Kamu dan kamu mencintai Islam dan ajaran Muhammad s.a.w.

Siapa daku?Bukankah daku pernah memberitahumu berkali-kali?Ingat,

Namaku Srikandi.Bangsaku ialah Melayu.Asal bangsaku ialah Nabi Adam a.s,manusia pertama.Agamaku ialah Islam.Rumah kaum kerabatku ialah dari Pasifik,merentasi Asia Tenggara hingga Madagaskar,pantai timur Afrika.Daku pribumi Asia Tenggara.Daku bukan berasal dari Yunnan,Taiwan,India atau dari mana-mana.

Asal-usul daku di sini,Asia Tenggara.

Telahku semahkan darah pada batu bersurat,telahku perahkan limau pada keris wasiat.Sampai masa aku bangkit untuk berjuang.Ku pertahankan bangsa atas nama agama.Sebab wujud bangsaku kerna membela agama.Bukan sebab bangga aku membela bangsa.Bukan sebab dunia aku membela bangsa.Sebab hakikat kebenaran yang diminta.Sebab kasihkan agama.


 ==============================================
 Kulit buku di atas adalah koloborasi saya dengan dua nama besar dalam penulisan blog sejarah Melayu,Al-Semantani dan Ibnu Rusydi.

Saya menulis 6 artikel yang meliputi:

-Sejarah Sri Dharmaraja dan Chandrabanu Dharmasokaraja
-Sejarah Malay city-states 
-Prasasti-prasasti Melayu
-"Viking of Orient"
-Aborigine Malay
- Gelaran 'perhangan' kepada Li Po.

Jika tiada halangan, Insya Allah buku ini akan berada di pasaran pada tahun ini. Buku ini boleh dibeli di kedai-kedai buku berhampiran atau terus memesan dengan penerbit di http://www.hijjaz.my/store/ 

Buku ini padat dengan hujah-hujah dan fakta berkaitan dengan sejarah Melayu dan orang Melayu yang seringkali disalahtafsir oleh mereka yang kurang pendidikan atau mempunyai niat jahat untuk memprovokasi.Jadi ini adalah sebahagian jawapannya untuk membantu mereka sembuh dari penyakit ketidakfahaman mereka dengan orang Melayu dan sejarahnya.

:)

 Nantikan di pasaran

Isnin, 6 Oktober 2014

Kita suka Mengikut... Ikut-ikutan.




Berdetik hati saya bila membaca Ucapan Selamat Menyambut Aidil Adha. Maaf Zahir Batin. merawang di FB dan segala SMS WhatsApp sesak saya membacanya. Tiba-tiba Tercetus satu Idea. kenapa tukang cop bida'ah tidak membida'ah penyerupaan Aidil Fitri dengan Aidil Adha?

Saya pun cuba merujuk dan Mutalaah kitab Google.  banyak babnya saya lintas lalu. kerana saya mahu melihat HUKUM Pengucapan MAAF ZAHIR BATIN di Aidil ADHA?

Lagi ada satu tarikan yang saya temui mencengkam jiwa. SIAPA yang mencipta dan Memulakan Ucapan Ini? Zaman Rasul Allah S.A.W. dan Sahabat R.A. tidak adapun sambutan seumpama itu. jadi kita mengikut Siapa bah ini?

Ini baru HAL Ucapan Hari Raya Haji. belum lagi HAL pengisian...  So soal menentukan Tarikh melihat anak Bulan untuk permulaan 01 hb Zulhijjah dan 01 hb Ramadhan adalah Satu perkara Besar.  Jadi saranan Saya Mengaji lah. jangan dok ikut-ikutan dan copy paste Fatwa yang berleger di FB atau SMS.

Hamba risau  tang tukang Fatwa itu tak larat tanggung Dosa orang yang duk follow dia saja untuk pelepas tanggungan Fardu Ain menuntut Ilmu.

 Ustaz Kaybord pun kena MANTAP'S Ilmunya.  peace..

Rabu, 1 Oktober 2014

PENYAKIT KRONIK DALAM BANGSA MELAYU



1 jam · 
PENYAKIT KRONIK DALAM BANGSA MELAYU?
Semalam, aku merasakan cukup terkesan tatkala aku bertemu dengan dua orang hamba ALLAH ini, ketika aku menceritakan beberapa fakta sejarah Melayu, ketika aku menjawab persoalan mereka, maka apa yang aku terima adalah satu ungkapan yang menyentakkan aku dari lena. Terus aku teringat akan pesan Sokarno dulu, kalau dia berjuang melawan penjajah manakala tugas kita semua melawan bangsa sendiri, dan semalam adalah antaranya.
Aku berjumpa dengan manusia yang mempunyai logik ini, kalau kau mahu menceritakan sejarah Melayu dan faktanya, maka kau cuba mengatakan bahawa segala-galanya datang dari Melayu, dan Melayu adalah bangsa paling hebat di dunia. Maka mereka akan datangkan kau dengan sindiran demi sindiran, menunjukkan sikap bodoh sombong mahu menerima fakta.
Aku terfikir, apakah bangsa Melayu tidak dibenarkan untuk mempelajari sejarah mereka? Kalau mahu mempelajari sejarah kehebatan mereka, maka dikatakan kita ini mahu mendakwa segala-galanya mengenai Melayu itu hebat dan semuanya datang dari Melayu?
Tatkala orang China mempelajari bahawa bangsa mereka membina tembok besar China, tatkala orang China mempelajar kehebatan tokoh seperti Han Wudi, Shi Hangdi, Liu Bei, Zheng He tanpa penyakit yang sama seperti di atas,
Tatkala orang Tamil boleh mempelajari mengenai kehebatan Empayar Chola mereka (yang kadang-kadang dihiperbolakan), mengenai Raja Rajendra Chola yang menaikkan maruah bangsa Tamil, atau mengenai Bahasa Tamil yang menurut teori antara bahasa tertua di dunia (tidak hairan mengenai soal ini kerana Tamadun Indus itu dibina oleh orang Dravidian) tanpa aku melihat penyakit yang sama dialami orang Melayu, kenapa orang Melayu seperti terkena sawan babi bila mempelajari mengenai sejarah mereka?
Mereka tidak dapat menerima hakikat bahawa Melayu mampu membina piramid sedangkan masih tersergam indah sebuah piramid yang dibina oleh arkitek bernama Ghunadharma, dibina di bawah Dinasti Sailendra yang membina tamadun hebat Melayu di Pulau Jawa. Sedangkan masih hangat perbualan mengenai Piramid Gunung Padang yang berusia 10 000 SM. Kalaulah bangsa Melayu dikatakan bangsa pertama membina kapal di dunia (Ini pendapat daripada Maritime Southeast Asia to 1500 tulisan Lynda Shaffler) dan bangsa Melayu bangsa pertama di dunia berlayar di lautan luas), mengapa masih ada yang skeptikal mengenai kehebatan-kehebatan yang pernah dilakar kita?
Apa kita ini sudah menjadi mangsa kerasukan dek penjajah menutup sejarah kita sehingga akhirnya, lahirnya orang yang jijik dengan asal usul diri sendiri sehingga menebal sikap inferiority complex mereka?
Pertanyaan saya, apakah menjadi sesuatu yang MENJIJIKKAN bila mendengar mengenai bangsa Melayu dan tamadun mereka